minyak

LAPORAN KIMIA BAB
MINYAK BUMI DAN PETROKIMIA


Oleh :
1.   LINGGAR PALUPI                ( X Reg MIPA 4/22)
2.   GILDA CHISA S.                   ( X Reg MIPA 4/13)





SMA NEGERI 1 GENTENG


·                    TUGAS KELOMPOK
1. Jelaskan dampak yang dtimbulkan oleh polutan berikut  ini.
          A.        Karbon monoksida
          B.        Karbon dioksida
          C.        Oksida belerang
          D.        Oksida nitrogen
          E.         Partikulat
  Jawab:
a. Karbon monoksida : Dapat menyebabkan pemanasan global dan kerusakan lingkungan.
b. Karbon dioksida     : Membahayakan nyawa makhluk hidup karena beracun dan  mematikan jika konsentrasi di udara mencapai 0,1 %.
c. Oksida belerang    : Dapat mengakibatkan kejang-kejang dan bila keracunan dapat        mengakibatkan kelumpuhan.
d. Oksidasi nitrogen : Membahayakan setipa makhluk hidup karena dapat menyebabkan hujan asam.
e. Partikulat               : Menyebabkan kesehatan menjadi terganggu dan bias menyebabkan penyakit bronkitis.

2. Berikan pendapat mengenai pemasangan pengubah katalitik pada setiap kendaraan bermotor.
Jawab :
Pemasangan pengubah katalitik pada setiap kendaraan bermotor itu penting, karena mengurangi tingkat polusi udara yang dihasilkan asap kendaraan bermotor.

3. Hujan asam sering terjadi di daerah industri, tetapi kadang-kadang terjadi juga di daerah yang jauh dari industri. Mengapa demikian?
Jawab :
secara alami hujan asam dapat terjadi akibat semburan dari gunung berapi dan dari proses biologis di tanah, rawa, dan laut. Akan tetapi, mayoritas hujan asam disebabkan oleh aktivitas manusia seperti industri, pembakit tenaga listrik, kendaraan bermotor dan pabrik pengolahan pertanian (terutama amonia). Gas-gas yang dihasilkan oleh proses ini dapat terbawa angin hingga ratusan kilometer di atmosfer sebelum berubah menjadi asam dan terdeposit ke tanah. Dengan demikian tidak heran jika kadang-kadang hujan asam terjadi juga di daerah yang jauh dari daerah industry.









DAMPAK HIDROKARBON BAGI KESEHATAN
  1. Gas Karbon monoksida (CO)
Gas karbon monoksida (CO) di atmosfer dalam keadaan normal konsentrasinya sangat sedikit sekitar 0,1 ppm. Di daerah perkotaan dengan aktifitas penggunaan kendaraan bermotor dan industri yang padat, kkonsentrasi gas CO dapat mencapai 10 – 15ppm. Gas CO di dalam paru-paru bereaksi dengan hemoglobin pada sel darah merah yang dapat menghalangi pengangkutan oksigen ke seluruh bagian tubuh.
Dampak yang ditimbulkan adalah :
a)      Pusing/sakit kepala
b)      Rasa mual
c)      Pingsan (ketidak sadaran)
d)     Kerusakan jaringan otak
e)      Sesak nafas
f)       kematian
g)      Gangguan pada kulit
h)      Gangguan penglihatan (efek jangka panjang)

2.      Gas sulfur oksida (SO), nitrogen oksida (NO) dan ozon (O3)
Dampak negatif adanya penigkatan konsentrasi gas SO, NO dan O3 adalah :
a)      Iritasi mata
b)      Radang saluran pernafasan
c)      Gangguan pernafasan kronis (bronkitis, emfisema dan asma)
d)     Gangguan pada tumbuhan hingga kematian tumbuhan

3.      Materi partikulat
Materi partikulat adalah partikel-partikel yang berukuran kecil seperti serbuk batu bara, serbuk kayu, serbuk batu, serbuk pasir, serbuk kapas, serbuk kwarsa, serbuk asbes. Materi partikulat banyak terdapat di daerah industri, pertambangan, daerah perkotaan yang padat penduduk dan daerah konstruksi (pembangunan gedung).
Dampak yang ditimbulkan adalah penyakit paru mulai dari peradangan hungga kangker paru-paru.
Materi partikulat yang lain adalah timbal (Pb) yang bersifat toksit (racun). Timbal yang masuk ke dalam tubuh dan sudah terakumulasi dalam kosentrasi tertentu dapat menyebabkan :
a)      menyerang berbagai sistem tubuh seperti sistem pencernaan dan sistem syaraf.
b)      Radang paru-paru sampai kanker paru-paru
c)      Gangguan jantung
d)     Gangguan ginjal
e)      Keterbelakangan mental pada anak-anak
f)       Gangguan kesehatan pada hewan

PENGENDALIAN HIDROKARBON
1.      Kontrol emisi kendaraan bermotor, hal ini dapat dilakukan secara periodik. Jakarta mulai memberlakukan sistem kontrol emisi gas buang kendaraan bermotor per Januari 2006. Diharapkan stiker lulus uji emisi ini akan menjadi syarat pengurusan STNK. Pengujian emisi itu dilakukan dengan cara memasukkan selang pada lubang knalpot dan alat akan mencetak hasil pengukuran. Sementara agar sebuah kendaraan dapat lulus uji emisi dikeluarkan standar baku mutu. Untuk bahan bakar bensin dengan sistem karburator dan sistem injeksi, zat yang akan diukur adalah kadar karbonmonoksida dan hidro karbon. Sedangkan bahan bakar solar berdasarkan persentase opasitas.
2.      Kontrol emisi sumber stasioner seperti kilang minyak, petrokimia dengan menggunakan metode kondensasi, evaporasi, insenerasi, absorpsi dan subsitusi.
3.      Penghindaran reseptor dari daerah yang tercemar.
4.      Kontrol lingkungan (Controlled environment). Ada beberapa macam teknik yang telah digunakan untuk mengontrol emisi hidrokarbon dari sumbernya, yaitu insinerasi, adsorbsi, absorbsi dan kondensasi. Dua macam alat insinerasi telah digunakan. Yang pertama menggunakan api untuk osdiasi lengkap hidrokarbon menjadi CO2 dan air, dimana efisiensi penghilangan hidrokarabon sangat tinggi. Alat yang kedua menggunakan katalis sehingga oksidasi hidrokarbon lengkap dapat terjadi pada suhu rendah daripada dalam alat pertama. Tetapi masalah yang mungkin timbul adalah keracunan katalis. Metode adsorbsi, gas buangan dilalukan pada bed yang terdiri dari adsorber granula terbuat dari karbon aktif. Pada metode absorbsi cara yang dilakukan hampir sama dengan metode adsorbsi, hanya bedanya gas-gas buangan mengalami kontak dengan cairan dimana hidrokarbon akan larut atau tersuspensi. Metode kondensasi dilakukan dengan prinsip pada suhu yang rendah gas hidrokarbaon akan mengalami kondensasi menjadi cairan. Gas-gas dilalukan melewati permukaan bersuhu rendah, dan cairan hidrokarbon yang terkondensasi tetap tertinggal dan dapat dikumpulkan.

PENCEGAHAN
1.Sumber Bergerak
a)      Merawat mesin kendaraan bermotor agar tetap baik.
b)      Melakukan pengujian emisi secara berkala dan KIR kendaraan.
c)      Memasang filter pada knalpot.

2.Sumber Tidak Bergerak
a)      Memasang scruber pada cerobong asap.
b)      Memodifikasi pada proses pembakaran.

3.Manusia
    Apabila kadar oksidan dalam udara ambien telah melebihi baku mutu (235 mg/Nm3 dengan waktu 
pengukuran 1jam) maka untuk mencegah dampak kesehatan dilakukan upaya-upaya:
a)      Menggunakan alat pelindung diri, seperti masker gas.
b)      Mengurangi aktifitas di luar rumah.

PENANGGULANGAN
a)      Mengganti peralatan yang rusak.
b)      Mengatur pertukaran udara didalam ruang, seperti menggunakan exhaust-fan















Share on Google Plus

About Unknown

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment

0 komentar:

Posting Komentar