Mengenal
mikroskop Sebagai Alat Pelengkap Pembelajaran Laboratorium Biologi
Kelompok
4 X Mipa 4
Ketua
kelompok : Arinda Puspita S. (06)
Wakil
kelompok :Milanda A.B. (26)
Anggota
kelompok : Prastitan Aji P. (
)
Yusuf
Aulia R. (41)
SMA 1 Genteng
Jln KH Wachid Hasyim 20 Genteng,
Banyuwangi
A.
Ringkasan sejarah penemuan Mikroskop
Sejarah Penemuan Mikroskop
Menurut
sejarah orang yang pertama kali berpikir untuk membuat alat yang bernama mikroskop ini adalah Zacharias
Janssen. Janssen sendiri sehari-harinyaadalah seorang yang kerjanya membuat
kacamata. Dibantu oleh Hans Janssenmereka
mambuat mikroskop pertama kali pada tahun 1590. Mikroskop
pertamayang dibuat pada saat itu mampu melihat perbesaran objek hingga dari 150
kalidari ukuran asli.Temuan mikroskop saat itu mendorong ilmuan lain, seperti
Galileo Galilei(Italia), untuk membuat alat yang sama. Bahkan Galileo mengklaim
dririnyasebagai pencipta pertamanya yang telah membuat alat ini pada
tahun 1610.Galileo menyelesaikan pembuatan
mikroskop pada tahun 1609 dan mikroskopyang dibuatnya diberi nama yang sama
dengan penemunya, yaitu mikroskopGalileo. Mikroskop jenis ini menggunakan lensa
optik, sehingga disebutmikroskop optik. Mikroskop yang dirakit dari lensa optik
memiliki kemampuanterbatas dalam memperbesar ukuran obyek. Hal ini disebabkan
oleh limitdifraksi cahaya yang ditentukan oleh panjang gelombang cahaya.
Secara teoritis,panjang gelombang
cahaya ini hanya sampai sekitar 200 nanometer. Untuk itu,mikroskop berbasis
lensa optik ini tidak bisa mengamati ukuran di bawah 200nanometer.Setelah
itu seorang berkebangsaan belanda bernama Antony Van Leeuwenhoek (1632-1723) terus mengembangkan pembesaran
mikroskopis. Antony VanLeeuwenhoek sebenarnya bukan peneliti atau ilmuwan yang
profesional.Profesi sebenarnya adalah sebagai „wine terster‟ di kota
Delf, Belanda. Ia biasamenggunakan kaca pembesar untuk mengamati
serat-seratpada kain. Tetapi rasaingin tahunya yang besar terhadap alam
semesta menjadikannya salah seorangpenemu
mikrobiologi.
B. Perkembangan Mikroskop
1.
Mikroskop Optis
Jenis paling umum dari mikroskop, dan yang pertama diciptakan, adalah mikroskop optis. Mikroskop ini merupakan alat optik yang terdiri dari satu atau lebih lensa yang memproduksi gambar yang diperbesar dari sebuah benda yang ditaruh di bidang fokal dari lensa tersebut.
Pada 1674 Leeuwenhok dengan menggunakan mikroskop sederhana, dia dapat melihat mikroorganisme. Mikroorganime terlihat dari setetes air danau yang diamati dengan menggunakan suatu lensa gelas. Benda-benda itu disebut ‘animalcules’ terlihat dalam berbagai bentuk, ukuran dan warna. Leeuwenhoek mengamati organisme yang dikorek dari sela-sela giginya. Kemudian hasil pengamatannya digambarkan dalam bentuk sketsa sel bakteri dengan bentuk seperti bola, batang, dan spiral sama seperti bentuk bakteri yang dikenal pada saat ini.
Jenis paling umum dari mikroskop, dan yang pertama diciptakan, adalah mikroskop optis. Mikroskop ini merupakan alat optik yang terdiri dari satu atau lebih lensa yang memproduksi gambar yang diperbesar dari sebuah benda yang ditaruh di bidang fokal dari lensa tersebut.
Pada 1674 Leeuwenhok dengan menggunakan mikroskop sederhana, dia dapat melihat mikroorganisme. Mikroorganime terlihat dari setetes air danau yang diamati dengan menggunakan suatu lensa gelas. Benda-benda itu disebut ‘animalcules’ terlihat dalam berbagai bentuk, ukuran dan warna. Leeuwenhoek mengamati organisme yang dikorek dari sela-sela giginya. Kemudian hasil pengamatannya digambarkan dalam bentuk sketsa sel bakteri dengan bentuk seperti bola, batang, dan spiral sama seperti bentuk bakteri yang dikenal pada saat ini.
Leeuwenhoek
telah membuat lebih dari 500 gambar mikroskop. Dalam desain dasar mikroskop
Leeuwenhoek, sebagian orang menganggap itu hanyalah kaca pembesar (karena hanya
terbuat dari 1 lensa saja), bukan mikroskop seperti yang digunakan sekarang
(yang terdiri dari 2 lensa). Dibandingkan dengan mikroskop modern, mikroskop
buatannya adalah perangkat yang sangat sederhana, hanya menggunakan satu lensa,
terpasang dalam lubang kecil di piring kuningan yang membentuk tubuh instrumen.
Spesimen dipasang pada titik fokus yang menempel di depan lensa, dan posisi dan
fokus bisa disesuaikan dengan memutar dua sekrup. Seluruh instrumen panjangnya
hanya 3-4 inci dan harus diangkat mendekat dengan mata dan memerlukan
pencahayaan yang baik serta kesabaran yang besar dalam penggunaanya. Meskipun
pada jamannya telah ditemukan mikroskop 2 lensa yang hampir mirip dengan
mikropskop saat ini, namun pada saat itu pembuatannya masih rumit dibandingkan
mikroskop ala Leewenhoek. Dan dengan ketrampilan Leewenhoek dalam membuat
lensa, dia berhasil membuat mikroskop yang mampu memperbesar objek sampai lebih
dari 200 kali sehingga gambar yang dihasilkan lebih jelas dan lebih terang.
Meskipun ia sendiri tidak bisa menggambar dengan baik, ia mempekerjakan
ilustrator untuk menggambar objek yang ia amati dan gambar itu digunakan untuk
melengkapi uraian tertulis dari objek yang ia amati.
2.
Mikroskop
Cahaya
Mikroskop cahaya memiliki perbesaran maksimal 1000 kali. Mikroskop
memeiliki kaki yang berat dan kokoh agar dapat berdiri dengan stabil. Mikroskop
cahaya memiliki tiga dimensi lensa yaitu lensa objektif, lensa okuler dan lensa
kondensor. Lensa objektif dan lensa okuler terletak pada kedua ujung tabung
mikroskop.
Lensa okuler pada mikroskop bias membentuk bayangan tunggal (monokuler)
atau ganda (binikuler). Pada ujung bawah mikroskop terdapat dudukan lensa
obektif yang bias dipasangi tiga lensa atau lebih. Di bawah tabung mikroskop
terdapat meja mikroskop yang merupakan tempat preparat. Sistem lensa yang
ketiga adalah kondensor. Kondensor berperan untuk menerangi objek dan lensa
mikroskop yang lain.
Pada mikroskop konvensional, sumber cahaya masih barasal dari sinar
matahari yang dipantulkan oleh suatu cermin dataar ataupun cukung yang terdapat
dibawah kondensor. Cermin in akan mengarahkan cahaya dari luar kedalam
kondensor. Pada mikroskop modern sudah dilengkapai lampu sebagai pengganti
cahaya matahari.
Lensa objektif bekerja dalam pembentukan bayangan pertama. Lensa ini
menentukan struktur dan bagian renik yang akan menentukan daya pisah specimen,
sehingga mampu menunjukkan struktur renik yang berdekatan sebagai dua benda
yang terpisah.Lensa okuler, merupakan lensa likrskop yang terdpat dibagian
ujung atas tabung, berdekatan dengan mata pengamat.
Lensa ini berfugsi untuk memperbesar bayangan yang dihasilkan oleh lensa
objektif. Perbesran bayangan yang terbentuk berkisar antara 4-25 kali.Lensa
kondensor berfungsi untukk mendukung terciptanya pencahayaan padda objek yang
akan difokus, sehinga pengaturrnnya tepat akan diperoleh daya pisah maksimal,
dua benda menjadi satu. Perbesaran akan kurang bermanfatjika daya pisah
mikroskop kurang baik.
3.
Mikroskop
Stereo
Mikroskop stereo merupakan jenis mikroskop yang hanya bisa digunakan untuk
benda yang berukuran relative besar. Mikroskop stereo memiliki perbesasran 7
hingga 30 kali. Benda yang diamati dengan mikroskop ini dapat dilihat secara 3
dimensi. Komponen utama mikroskop stereo hamper sama dengan mikroskop cahaya.
Lensa terdiri atas lensa okuler dan lensa objektif.
Perbedaan Mikroskop Stereo dengan mikroskop cahaya
- Ruang ketajaman lensa mikroskop stereo jauh lebih
tinggi dibandinhkan denan mikroskop cahaya sehingga kita dapat melihat
bentuk tiga dimensi benda yang diamati
- Sumber cahaya berasal dari atas sehingga objek
yang tebal dapat diamati. Perbesaran lensa okuler biasannya 3 kali,
sehingga prbesaran objek total minimal 30 kali. Pada bagian bawah
mikroskop terdapat meja preparat. Pada daerah dekat lenda objektif
terdapat lampu yang dihubungkan dengan transformator. Pengaturan focus
objek terletak disamping tangkai mikroskop, sedangkan pengaturan
perbesaran terletak diatas pengatur fokus.
4.
Mikroskop
Elektron
Adalah sebuah mikroskop yang mampu melakuakan peambesaran obyek sampai
duajuta kali, yang menggunakan elektro statik dan elektro maknetik untuk
mengontrol pencahayaan dan tampilan gambar serta memiliki kemampuan p[embesaran
objek serta resolusi yang jauh lebih bagus dari pada mikroskop cahaya.
Mikroskop electron ini menggunakan jauh lebih banyak energi dan radiasi
elektro maknetikmyang lebih pendek dibandingkan mikroskop cahaya.
Macam macam mikroskop elektron:
- Mikroskop transmisi elektron (TEM)
- Mikroskop pemindai transmisi elektron (STEM)
- Mikroskop pemindai elektron
- Mikroskop pemindai lingkungan electron (ESEM)
- Mikroskop refleksi elektron (REM)
5.
Mikroskop
Ultraviolet
Suatu variasi dari mikroskop cahaya biasa adalah mikroskop ultraviolet.
Karena cahaaya ultraviolet memiliki panjang gelombang yang lebih pendek dari
pada cahaya yang dapat dilihat, penggunaan cahaya ultra violet untuk pecahayaan
dapat meningkatkan daya pisah menjadi 2 kali lipat daripada mikroskop biasa.
Batas daya pisah lalu menjadium.
Karena cahaya ultra violet tak dapat di;lihat oleh nata manusia, bayangan
benda harus direkam pada piringan peka cahaya9photografi Plate). Mikroskop ini
menggunakan lensa kuasa, dan mikroskop ini terlalu rumit serta mahal untuk
dalam pekerjaan sehari-hari.
6.
Mikroskop
Pender (Flourenscence Microscope)
Mikroskop pender ini dapat digunakan untuk mendeteksi benda asing atau
Antigen (seperti bakteri, ricketsia, atau virus) dalam jaringan. Dalam teknk
ini protein anttibodi yang khas mula-mula dipisahkan dari serum tempat
terjadinya rangkaian atau dikonjungsi dengan pewarna pendar. Karena reaksi
Antibodi-Antigen itu besifat khas, maka peristiwa pendar akanan terjadi apabila
antigen yang dimaksut ada dan dilihat oleh antibody yang ditandai dengan
pewarna pendar.
7.
Mikroskop
medan-gelap
Mikroskop medan gelapdigunakan untuk mengamati bakteri hidup khususnya
bakteri yang begitu tipis yang hamper mendekai batas daya mikrskop majemuk.
Mikroskop medan-Gelap berbeda dengan mikroskop cahaya majemuk biasa hanya dalam
hal adanya kondensor khusus yang dapat membentuk kerucut hampa berkas cahaya
yang dapat dilihat. Berkas cahaya dari kerucut hampa ini dipantulkan dengan
sudut yang lebih kecil dari bagian atas gelas preparat.
8.
Mikroskop
Fase kontras
Cara ideal untuk mengamati benda hidup adalah dalam kadaan alamiahnya :
tidak diberi warna dalam keadan hidup, namun pada galibnya fragma bend hidup
yang mikroskopik (jaringan hewan atau bakteri) ttembus chaya sehingga pada
masing-masing tincram tak akan teramati, kesulitan ini dapat diatasi dengan
menggunakan mikroskop fasekontras.
Prinsip alat ini sangat rumit, apabila mikroskop biasa digunakan nuklus sel
hidup yang tidak diwarnai dan tidak dapat dilihat, walaupun begitu karena
nucleus dalam sel, nucleus ini mengubah sedikit hubungan cahaya yang melalui
meteri sekitar inti. Hubungan ini tidak dapaat ditangkap oleh mata manusia
disebut fase.
Namun suatu susunan filter dan diafragma pada mikroskop fase kontras akan
mengubah perbedaan fase ini menjadi perbedaan dalam terang yaitu daerah-daerah
terang dan bayangan yang dapat ditangkap oleh mata dngan demikian nucleus (dan
unsure lain0 yang sejauh ini tak dapap dilihat menjadi dapat dilihat.
C.
Bagian Dan
Fungsi Mikroskop
. Fungsi
bagian-bagian mikroskop
1. Lensa Okuler
Untuk memperbesar benda yang dibentuk oleh lensa objektif
Untuk memperbesar benda yang dibentuk oleh lensa objektif
2. Tabung Mikroskop
Untuk mengatur fokus, dapat dinaikkan dan diturunkan
Untuk mengatur fokus, dapat dinaikkan dan diturunkan
3. Tombol pengatur fokus
kasar
Untuk mencari fokus bayangan objek secara cepat sehingga tabung mikroskop turun atau naik dengan cepat
Untuk mencari fokus bayangan objek secara cepat sehingga tabung mikroskop turun atau naik dengan cepat
4. Tombol pengatur fokus
halus
Untuk memfokuskan bayangan objek secara lambat, sehingga tabung mikroskop turun atau naik dengan lambat
Untuk memfokuskan bayangan objek secara lambat, sehingga tabung mikroskop turun atau naik dengan lambat
5. Revolver
Untuk memilih lensa obyektif yang akan digunakan
Untuk memilih lensa obyektif yang akan digunakan
6. Lensa Objektif
Untuk menentukan bayangan objektif serta memperbesar benda yang diamati. Umumnya ada 3 lensa objektif dengan pembesaran 4x, 10x, dan 40x.
Untuk menentukan bayangan objektif serta memperbesar benda yang diamati. Umumnya ada 3 lensa objektif dengan pembesaran 4x, 10x, dan 40x.
7. Lengan Mikroskop
Untuk pegangan saat membawa mikroskop
Untuk pegangan saat membawa mikroskop
8. Meja Preparat
Untuk meletakkan objek (benda) yang akan diamati
Untuk meletakkan objek (benda) yang akan diamati
9. Penjepit Objek Glass
Untuk menjepit preparat di atas meja preparat agar preparat tidak bergeser.
Untuk menjepit preparat di atas meja preparat agar preparat tidak bergeser.
10. Kondensor
Merupakan lensa tambahan yang berfungsi untuk mengumpulkan cahaya yang masuk dalam mikroskop
Merupakan lensa tambahan yang berfungsi untuk mengumpulkan cahaya yang masuk dalam mikroskop
11. Diafragma
Berupa lubang-lubang yang ukurannya dari kecil sampai selebar lubang pada meja objek. Berfungsi untuk mengatur banyak sedikitnya cahaya yang akan masuk mikroskop
Berupa lubang-lubang yang ukurannya dari kecil sampai selebar lubang pada meja objek. Berfungsi untuk mengatur banyak sedikitnya cahaya yang akan masuk mikroskop
12. Reflektor/cermin
Untuk memantulkan dan mengarahkan cahaya ke dalam mikroskop. Ada 2 jenis cermin, yaitu datar dan cekung. Bila sumber cahaya lemah, misalkan sinar lampu, digunakan cermin cekung tetapi bila sumber cahaya kuat, misalnya sinar matahari yang menembus ruangan, gunakan cermin datar.
Untuk memantulkan dan mengarahkan cahaya ke dalam mikroskop. Ada 2 jenis cermin, yaitu datar dan cekung. Bila sumber cahaya lemah, misalkan sinar lampu, digunakan cermin cekung tetapi bila sumber cahaya kuat, misalnya sinar matahari yang menembus ruangan, gunakan cermin datar.
13. Kaki Mikroskop
Untuk menjaga mikroskop agar dapat berdiri dengan mantap di atas meja.
Untuk menjaga mikroskop agar dapat berdiri dengan mantap di atas meja.
v Lensa obyektif berfungsi guna pembentukan bayangan pertama dan menentukan struktur
serta bagian renik yang akan terlihat pada bayangan akhir serta berkemampuan
untuk memperbesar bayangan obyek sehingga dapat memiliki nilai
"apertura" yaitu suatu ukuran daya pisah suatu lensa obyektif yang
akan menentukan daya pisah spesimen, sehingga mampu menunjukkan struktur renik
yang berdekatan sebagai dua benda yang terpisah.
v Lensa okuler, adalah lensa mikroskop yang terdapat di bagian ujung atas tabung
berdekatan dengan mata pengamat, dan berfungsi untuk memperbesar bayangan yang
dihasilkan oleh lensa obyektif berkisar antara 4 hingga 25 kali.
v Lensa kondensor, adalah lensa yang berfungsi guna mendukung terciptanya pencahayaan pada
obyek yang akan dilihat sehingga dengan pengaturan yang tepat maka akan
diperoleh daya pisah maksimal.
D. Kelengkapan Kerja Dalam Menggunakan
Mikroskop
1. Alat
No
|
Nama Alat
|
Fungsi
|
Gambar
|
1.
|
Tabung reaksi
|
Untuk
menumbuhkan mikroba dan menguji kimiawi
|
|
2.
|
Tabung durham
|
Untuk
menampung ataumengubah gas yang terbentuk akibat metabolism pada bakteri yang
diujikan.
|
|
3.
|
Kaca preparat
|
Untuk
meletakkan objek yang akan diamati pada objek.
|
|
4.
|
Ose
|
Untuk
mengambil dan menggores sampel yang akan diamati.
|
|
5.
|
Autoklaf
|
Untuk
mensterilkan suatu benda dengan menggunakan uap.
|
|
6.
|
Oven
|
Untuk
mensterilkan alat-alat gelas yang tahan terhadap panas.
|
|
7.
|
Bunsen
|
Untuk
memanaskan dan mensterilkan alat-alat yang terbuat dari platina.
|
|
8.
|
Cawan petri
|
Sebagai
tempat pertumbuhan mikroba secara kuantitatif dan sebagai tempat pengujian
sampel.
|
|
10.
|
Erlenmeyer
|
Untuk
menampung larutan yang digunakan untuk meracik dan menghomogenkan bahan yang
diamati
|
|
11.
|
Pipet
|
Untuk
mengambil dan memindahkan bahan.
|
|
12.
|
Pengaduk
|
Untuk
mengaduk suatu larutan atau bahan
|
|
13.
|
Gelas ukur
|
Untuk
mengukur volume suatu larutan.
|
|
15.
|
Beaker
Glass
|
Beaker glass merupakan alat yang memiliki banyak fungsi. Di
dalam mikrobiologi, dapat digunakan untuk preparasi media
media, menampung akuades dll
|
|
16.
|
Laminar air flow
|
Tempat
pengerjaan mikroba khususnya bakteri secara aseptik
|
|
17.
|
Gegep/penjepit
|
Untuk
menjepit tabung reaksi atau alat lain.
|
|
18.
|
Inkubator
|
Fungsi inkubator adalah untuk menginkubasi atau memeram mikroba pada suhu
yang terkontrol.
|
|
19.
|
Kaca penutup
|
Untuk menutup
objek yang akan diamati.
|
|
2.
Bahan
Ø Akuades
Ø Alkohol
Ø Yodium
Ø Spesimen
E.
Etika
Dalam Menggunakan Mikroskop
1.Mikroskop
selalu dibawa dengan dua tangan; tangan pertama menumpu bagian dasar/kaki
mikroskop sedang tangan yang lain memegang bagian pegangan mikroskop.
2. Dalam
keadaan tersimpan, lensa objektif yang memiliki perbesaran lemah dan mikroskop
dalam keadaan tegak.
3. Pada
saat melihat spesimen, pertama kali gunakan lensa objektif yang memiliki
perbesaran lemah, dengan urutan langkah sebagai berikut.
a. Letakkan
sediaan pada meja mikroskop tepat pada ujung lensa objektif, dan sambil melihat dari samping
dekatkan lensa objektif ke benda perlahanlahan.
b. Perhatikan
bayangan melalui lensa okuler, dan dengan menggunakan pemutar kasar, gerakkan
lensa objektif menjauhi atau mendekati objek.
c. Atur posisi bayangan
agar terlihat di tengah medan pengamatan.
d. Bila bayangan belum
terlihat, ulangilah langkah a dan b.
4. Jika bayangan belum terlihat
jelas, jangan menggunakan lensa objektif yang memiliki perbesaran kuat.
5. Pada
saat memindahkan lensa objektif dari perbesaran lemah ke perbesaran kuat, harus
selalu melihat ke posisi lensa obyektif , supaya tidak terjadi benturan yang
tibatiba antara lensa objektif dengan spesimen sehingga menyebabkan kerusakan
atau pecahnya spesimen.
6. Jangan
mengarahkan cermin ke arah sinar matahari secara langsung, yang
memantul ke mata sehingga dapat mengganggu penglihatan.
7.
Bersihkan lensa dengan kertas lensa. Beri sedikit air pada kertas lensa sebelum
digunakan untuk membersihkan lensa. Beri alkohol pada kertas lensa jika kotoran
yang ada pada lensa agak sulit dihilangkan.
8. Hati-hati menggunakan kaca penutup, karena mudah sekali pecah yang dapat melukai tangan apalagi
kalau ditekan.
F.Daftar
Pustaka
http://garda-pengetahuan.blogspot.com/2012/04/uji-kandungan-didalam-bahan-makanan.html
(Volk, Wheeler, 1988. Mikrobiologi Dasar.,.Jakarta. Erlangga)
(Volk, Wheeler, 1988. Mikrobiologi Dasar.,.Jakarta. Erlangga)
0 komentar:
Posting Komentar